Qingqing adalah gadis yang ceria dan bersemangat. Bersama dua sahabatnya, Xiaolan dan Xiaomei, mereka mengelola sebuah perusahaan produksi film dan televisi kecil. Ketiganya telah bersahabat sejak masa kuliah dan selalu bermimpi untuk menetap di Xiangjiang melalui usaha mereka sendiri, menjadi penduduk asli Xiangjiang.

Qingqing, Xiaolan, dan Xiaomei di kantor mereka

Suatu hari, setelah Qingqing selesai membahas kontrak dengan seorang klien dan kembali ke kantor, dia menemukan Xiaolan dan Xiaomei sudah menunggunya. "Qingqing, kenapa kau begitu mudah menyetujuinya? Tidak ada pria yang baik," tanya Xiaolan dengan dahi berkerut. Qingqing tersenyum,

"Ah, tidak semua pria itu buruk. Hanya pria brengsek yang buruk."

Xiaomei menyela, "Sudahlah, jangan bahas pria lagi, merusak suasana hati saja. Kita akan pergi ke Haishi dulu, lalu besok bertemu dengan perusahaan film dan TV. Semoga kita bisa mendapatkan harga yang bagus." "Pria mana lebih penting dari menghasilkan uang," Xiaolan menambahkan. "Benar, ayo pergi!" seru Xiaomei dengan semangat.

Ketiga sahabat berdiskusi di kantor

Beberapa hari kemudian, mereka akhirnya berhasil menyelesaikan sebuah transaksi hak cipta yang penting. Ketiganya berkumpul dengan gembira untuk mendiskusikan rencana masa depan. "Bagus sekali, akhirnya berhasil! Begitu hak cipta dibagikan, kita akan melihat-lihat rumah. Kita bertiga akan membeli di kompleks perumahan yang sama, bekerja keras untuk membeli rumah, dan menetap di Xiangjiang. Kita akan menjadi penduduk asli Xiangjiang, hahaha!" kata Xiaolan dengan gembira. Namun, kegembiraan atas keberhasilan mereka belum hilang ketika Qingqing menerima telepon yang tak terduga. "Nona Si, saya pengacara yang mewakili Tuan Hang, nama saya Qian. Qian," suara pengacara terdengar dari ujung telepon. Qingqing terkejut dan bertanya, "Tuan Hang? Apa yang dia inginkan?" "Tuan Hang merasa perusahaan Anda telah melanggar hak ciptanya. Dia berharap bisa menyelesaikan masalah ini di luar pengadilan. Kita bisa membahas detailnya saat bertemu," kata Pengacara Qian dengan tenang.

Qingqing menerima telepon mengejutkan

Qingqing menutup telepon dan menatap Xiaolan dan Xiaomei dengan wajah serius. "Ada apa?" tanya Xiaomei dengan khawatir. Qingqing menarik napas dalam-dalam, "Sepertinya kita sedang dalam masalah." "Apa yang terjadi?" tanya Xiaolan dengan cemas. Qingqing menjelaskan situasinya, dan ketiganya tenggelam dalam pemikiran. Xiaomei memecah keheningan,

"Qingqing, kita bisa mencari pengacara untuk melawan, jangan takut."

"Benar, kita tidak berjuang sendirian," kata Xiaolan dengan tegas.

Ketiga sahabat berdiskusi tentang masalah hukum

Beberapa hari kemudian, mereka bertemu dengan Pengacara Qian, yang mewakili Tuan Hang, ditemani oleh pengacara mereka sendiri. Suasana di ruang pertemuan sangat tegang, tapi Qingqing dan teman-temannya tidak mundur. Mereka berdebat dengan tegas, menggunakan fakta dan bukti untuk membuktikan ketidakbersalahan mereka. Akhirnya, Pengacara Qian menunjukkan senyum tipis, "Sepertinya kami salah paham. Kami akan menyelidiki masalah ini lebih lanjut. Terima kasih atas kerja sama Anda." Qingqing merasa lega dan menatap Xiaolan dan Xiaomei. Ketiganya saling memberi semangat, terus melangkah menuju impian mereka. Mereka tahu jalan di depan mungkin tidak mudah, tapi selama mereka terus berusaha, mereka pasti bisa menetap di Xiangjiang dan menjadi penduduk asli Xiangjiang.

Ketiga sahabat merayakan kemenangan mereka