Di tengah malam, di bawah gemerlap lampu neon kota, sebuah ketegangan yang tak terucapkan melingkupi kediaman mewah keluarga Su.

Suasana malam di kediaman Su

## Babak Pertama: Dana Tersedia "Dana triliunan sudah masuk ke rekening," kata Su Zhengguo, kepala keluarga Su, dengan wajah muram, menatap para tetua keluarga yang duduk di hadapannya. "Selanjutnya, tinggal lihat apakah kita bisa mendapatkan benda itu," kata Su Zhengguo dengan nada menekan. "Tenang saja, kau tahu kan aku bisa diandalkan?" Su Yifan, putra sulung keluarga Su, menjawab dengan penuh percaya diri. ## Babak Kedua: Malam Sebelum Pernikahan Cheng Xiaoxi, calon istri Su Yifan, berdiri diam di depan jendela, matanya penuh dengan keraguan dan kegelisahan. Menikah ke keluarga Su, dia tahu nasibnya tidak lagi menjadi miliknya sendiri.

"Setelah kau menikah ke keluarga kami, kau adalah milik keluarga Su. Segalanya tentangmu adalah milik keluarga Su. Apa yang keluarga Su katakan, kau harus patuhi,"

kata Su Zhengguo dingin kepada Xiaoxi. Saat itu, ayah Xiaoxi, Tuan Cheng, berlari masuk dengan tergesa-gesa: "Ibu mertua, lihatlah, Xiaoxi adalah satu-satunya putriku. Setelah melihatnya menikah, begitu pernikahan selesai aku akan kembali ke desa dan tidak akan mengganggu kalian lagi."

"Pernikahan belum terjadi, siapa yang kau panggil ibu mertua? Kau pikir kau pantas?"

Nyonya Su, istri Su Zhengguo, menjawab dengan sinis. "Ibu, kau keterlaluan!" Su Yifan menatap dingin, namun tidak berani berkata lebih banyak. "Dia boleh tinggal, tapi harus jongkok di sana, jangan menghalangi pandangan orang," Nyonya Su memotong kata-kata Tuan Cheng tanpa belas kasihan.

Konfrontasi di ruang keluarga Su

## Babak Ketiga: Konflik Karena Hadiah Pada hari pernikahan, Tuan Cheng membawa sebuah baju bayi yang dirajutnya sendiri ke kediaman Su: "Ibu mertua, ini adalah baju yang kurajut untuk anak Xiaoxi dan Yifan. Dengan memberikan ini padanya, aku sudah puas." Nyonya Su menerima baju itu dan melirik dingin: "Baju sejelek ini kau berani bawa? Kau benar-benar keterlaluan!" "Kenapa kau memperlakukan ayahku seperti ini!" Xiaoxi berdiri dengan marah. "Karena dia adalah lapisan bawah masyarakat. Jika bukan karena anakku menyukaimu, apa kau pantas berada di sini dan berteriak padaku? Minta maaf, aku menyuruhmu minta maaf, kau malah ingin melawanku, mau memukulku?" "Shi Xiaoxi, kau cari mati ya!" Nyonya Su menampar Xiaoxi dengan keras, Xiaoxi memegang pipinya, matanya penuh air mata. Su Yifan menarik Nyonya Su: "Ibu, cukup! Xiaoxi, aku akan keluar mengurus mereka dulu." Dia berpaling ke Xiaoxi, matanya penuh penyesalan dan ketidakberdayaan. "Aku minta maaf atas nama Xiaoxi, ibu mertua," kata Su Yifan dengan pasrah kepada Tuan Cheng.

Adegan pertengkaran di hari pernikahan

## Babak Keempat: Rencana Pelarian Malam tiba, Xiaoxi diam-diam mendekati ayahnya: "Ayah, kita harus pergi. Keluarga Su terlalu berbahaya, mereka tidak akan membiarkan kita." "Tapi, nak..." Kata-kata Tuan Cheng terpotong oleh Xiaoxi. "Tidak ada tapi, Ayah. Aku sudah merencanakan semuanya, kita pergi malam ini," kata Xiaoxi dengan tegas.

Xiaoxi dan ayahnya merencanakan pelarian

## Babak Kelima: Akhir Xiaoxi membawa ayahnya diam-diam meninggalkan kediaman Su, berjalan di gang gelap, bayangan mereka perlahan menghilang dalam kegelapan malam. Namun, permainan takdir belum berakhir. Anak buah keluarga Su berhasil melacak keberadaan mereka. Di balik perselisihan triliunan itu tersembunyi konspirasi yang lebih dalam dan lebih banyak pertumpahan darah.

Akankah Xiaoxi dan Tuan Cheng berhasil melarikan diri? Apa sebenarnya rahasia yang disembunyikan keluarga Su? Semua ini terus berkembang dalam kegelapan malam...

Xiaoxi dan ayahnya melarikan diri dalam kegelapan